Beberapa Dampak Buruk Jika Kamu Sering Menggigit Kuku Dan Cara Untuk Mencegahnya
Jakarta - Menggigit kuku merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan oleh
banyak orang. Kebiasaan buruk ini tak sekadar memunculkan dampak buruk
pada kulit dan kuku semata. Menggigit kuku juga bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan lain yang
berbahaya bagi tubuh. Hal ini terjadi karena kuku mengandung kuman yang
bisa membahayakan tubuh.
Menggigit atau menariki kuku merupakan kebiasan yang biasa dilakukan
ketika merasa uku terlalu panjang atau tak nyaman. Hal ini juga bisa
dilakukan seseorang ketika merasa bosan atau stres.
Pada sejumlah orang yang melakukannya, ketika merasa keadaan di luar
kendali, hal ini lebih rentan dilakukan. Bagi sejumlah orang, menggigit
kuku merupakan salah satu cara untuk meredakan rasa tak nyaman yang
muncul.
Menggigit kuku merupakan salah satu cara pengalin perhatian dan
menenangkan diri. Kebiasaan lebih rentan dilakukan oleh anak-anak
dibanding pada orang dewasa. Terdapat sejumlah dampak buruk yang bisa muncul dari kebiasaan menggigit
kuku ini. Dilansir dari Livestrong, berikut sejumlah dampak buruk yang
bisa muncul dari kebiasaan menggigit kuku.
Menyebabkan Masuknya Kuman ke Tubuh
"Seseorang yang menggigit kuku lebih sering mengalami demam dan infeksi
gastrointestinal," terang Nikhil Bhayani, MD dari Texas Health
Resources.
Tangan merupakan sarang bagi banyak kuman dan area di sekitar kuku
merupakan rumah yang nyaman bagi banyak bakteri. Hal ini termasuk dengan
bakteri E. coli yang bisa menempel di bagian tersebut.
Hal ini terjadi karena bagian ujung jari selain mengalami banyak kontak
dengan bagian lain namun juga karena bagian di bawah kuku lebih hangat
dan lembap. Ketika kamu menggigit kuku, bakteri dan kuman yang menempel
bisa lebih mudah masuk ke dalam tubuh.
Meningkatkan Risiko Infeksi Kulit
Munculnya luka di kulit bisa mudah menyebabkan infeksi di bagian
tersebut. Hal yang sama bisa terjadi jika kamu sering menggigit kuku. Menggigit kuku atau menarik kutikula bisa merusak kulit dan menyebabkan munculnya luka kecil yang mudah dimasuki oleh bakteri.
"Ketika terjadi gangguan pada pembatas kulit dengan menggigiti kuku,
hal ini bisa menyebabkan bakeri menetap lebih dalam di kulit sehingga
menyebabkan infeksi,"terang dr. Bhayani.
Hal ini bisa jadi sangat menyakitkan dan menjijikkan. Infeksi di sekitar
kuku bisa menyebabkan kondisi kemerahan, melembek, serta bengkak dan
menyebabkan kuku menjadi tebal dan keras. Jika kondisi semakin buruk,
bukan tak mungkin menyebabkan munculnya nanah.
Masalah Gigi dan Gusi
Tidak hanya berdampak buruk bagi kulit, kebiasaan menggigit kuku ini bisa menyebabkan masalah pada gigi dan gusi.
"Hal ini bisa menyebabkan efek buruk pada email gigi seiring waktu,
berujung terjadinya retak dan berlubang,"terang Heather Kunen, DDS,
pakar ortodonsia.
Sering menggigit kuku juga bisa menyebabkan kuku menjadi pecah dan
bakteri menetap di antara gigi dan di sela-sela gusi. Hal ini bisa
menyebabkan terjadinya iritasi gusi serta menyebabkan risiko terjadinya
iritasi.
Menyebabkan Bau Mulut
Walau belum terbukti secara ilmiah, namun munculnya bau mulut merupakan
sebuah hal yang mungkin terjadi dari kebiasaan menggigit kuku ini.
"Ketika kita mengonsumsi patogen berbahaya, kita berisiko mengalami infeksi sistemik dan mulut," terang dr. Kunen.
"Mengonsumsi mikrorganisme ini bisa berdampak langsung maupun tak
langsung terhadap munculnya bad breath, atau bau napas tak sedap,"sambungnya.
Cara Menghentikan Kebiasan Menggigit Kuku
Menghentikan kebiasaan menggigit kuku ini merupakan sebuah hal yang penting dilakukan. Sejumlah strategi bisa kamu lakukan untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.
Sejumlah cara tersebut paling tidak bisa menurunkan kemungkinan kamu
mulai menggigit kuku. Dengan melakukannya, kamu bisa terhindar dari
kebiasaan buruk tersebut.
Komentar
Posting Komentar