Beberapa Penyebab Kenapa Mobil Formula 1 Sering Keluarkan Mirip Kembang Api

Jakarta Ada satu hal menarik pada balapan Formula 1 atau F1, selain momen mobil-mobil beradu kecepatan pada lintasan lurus atau menyalip di tikungan.

Balapan F1 makin semarak dan dramatis ketika jet darat tersebut mengeluarkan bunga api di lintasan. Fenomena tersebut sebenarnya bukan hal baru.

Mengutip The Sporting activity Rush, bunga atau percikan api itu sudah ada sejak balapan pada 1980-an. Percikan api muncul lantaran mobil F1 dibuat serendah mungkin untuk meningkatkan gaya tekan ke bawah (downforce).

Downforce diperlukan supaya memungkinkan mobil melaju lebih cepat, dengan meningkatkan gaya vertikal pada ban, sehingga menciptakan daya cengkram pada permukaan jalan yang lebih baik.

Apalagi saat tangki mobil diisi penuh bahan bakar, itu membuat bobot semakin berat dan downforce makin besar. Akibatnya bagian bawah mobil sering bergesekan dengan jalan sehingga timbul percikan api.

Percikan api disebut Nigel Mansell, juara dunia F1 musim 1992, sebagai senjata yang ampuh. "Itu adalah bentuk distraksi untuk siapa pun yang mengikutimu," katanya.

"Pada saat latihan bebas, saya akan mencari gundukan jalan yang dapat saya gunakan dalam balapan jika seseorang berada tepat di belakang saya," lanjutnya.

Namun pada tahun 1994, induk organisasi balap dunia atau FIA membuat regulasi baru, supaya percikan api tak begitu besar dan membahayakan pebalap. Khawatir percikan api bisa merusak visor helm pebalap dan visibilitas terganggu.

Caranya mengharuskan semua konstruktor F1 memasang penopang papan kayu setebal 10 milimeter pada bagian lantai mobil, supaya mobil tak begitu ceper. Alhasil percikan api bisa diminimalisasi.

Tapi jika papan kayu tadi habis lebih dari 1 milimeter pada akhir lomba, maka pengemudi bisa didiskualifikasi. Hal inilah yang dialami Michael Schumacher pada balapan di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia pada 1994.

Oleh karena itu tim dan konstruktor memutar otak mengakali regulasi baru itu. Tak butuh waktu lama, hingga akhirnya tim bisa menemukan solusi yang tepat.

Jadi pada bagian bawah papan kayu dipasang lagi komponen steel, memungkinkan mobil bisa terus melaju tetap rendah tanpa takut didiskualifikasi. Ini karena komponen logam tadi bakal terkikis dengan sendirinya dan menyisakan papan kayu yang tidak mengalami perubahan dimensi.

Tapi FIA menyatakan hal tersebut berbahaya. Pecahan logam yang ada di jalan bisa menyebabkan ban mobil pecah dan sirkuit jauh berbahaya.

Untuk itu pada 2015 FIA mengeluarkan obligatory penggunaan steel atau logam dilarang, digantikan dengan titanium yang diklaim lebih aman. Sebab materialnya lebih ringan namun cepat aus. Itulah mengapa bunga api jadi sering muncul pada mobil F1 age terbaru.

Percikan api pada mobil Formula 1 lebih sering terlihat di sirkuit Sakhir, Bahrain, karena lingkar luar lintasan kerap 'dihajar' para pebalap karena karakteristik sirkuit berkecepatan tinggi. Maka tak heran lebih banyak downforce yang mendorong bagian bawah mobil lebih dekat ke aspal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Tips Membuat Gorengan Menjadi Lebih Sehat Untuk di Makan

Beberapa Daerah di Indonesia Pertama yang Siaran TV Analog Dihentikan Kominfo

Ternyata Bukan Air Putih Minuman Yang Bisa Menghilangkan Dahaga, Lalu Minuman Apa?